BAB 1
SIMPLISIA DARI
PHYCOPHYTA, MYOPHYTA
DAN MYCOPHYTA
|
1.
|
Agar
|
3.
|
Secale
cornutum
|
|
2.
|
Saccharomyces
Siccum
|
4.
|
Usnea thallus
|
1. AGAR
|
Nama lain
|
:
|
Agar – agar, Gelosa, Vegetable gelatin.
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Gelidium cartilagenium (L)*
Gracilaria confervoides (L)**
Sejenis ganggang merah***
|
|
Keluarga
|
:
|
* Gelidiaceae
** Sphaerococcaceae
*** Kelas : Rhodophyceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Garam kalsium dari gelosa, yaitu hidrat arang kompleks
yang tersusun dari rangkaian galaktosa dimana molekul yang terakhir berikatan
dengan asam sulfat, iodium
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
20 – 100 bagian per juta
|
|
Penggunaan
|
:
|
Karena mampu mengisap dan mengikat air, sehingga dalam
usus berfungsi sebagai pelumas dan penambah isi usus, maka banyak dipakai
pada pengobatan sembelit yang kronis. Juga sebagai bahan penolong pada
berbagai sediaan obat.
|
|
Pemerian
|
:
|
Umumnya berupa berkas potongan – potongan memanjang
yang tipis seperti selaput dan berlekatan atau berbentuk keping, serpih /
butiran, abu – abu kekuningan sampai kuning pucat atau tidak berwarna, tidak
berbau atau berbau lemah, rasa berlendir, jika lembab liat, jika kering
rapuh.
|
|
Bagian yang
Digunakan
|
:
|
Koloidal hidrofil yang kering yang diperoleh dari
penyarian.
|
|
Cara panen
|
:
|
Cara California :
Ganggang
direndam air, dibersihkan dari pasir dan kotoran lainnya, direbus dengan
tekanan, disaring selagi masih panas, sari dimasukkan ke dalam tabung –
tabung pendingin, gudir yang terjadi digerus, dibekukan dan dipisahkan dari
air dinginnya secara disaring hampa berputar, pengeringan selanjutnya
dilakukan dengan mengalirkan udara panas.
Cara Jepang :
Ganggang yang dipelihara di dekat pantai
dikeringkan,dipukul – pukul untuk memisahkan pasir, kerang dan kotoran
lainnya, berganti – ganti dicuci dan dijemur sampai pucat warnanya, kemudian
disari agarnya
Cara Australia :
Ganggang dibersihkan dari pasir dan dikelantang,
direbus pada suhu 94o – 98oselama 2 – 4 jam
sebagai larutan 4% dan pH dibuat 5 - 6, bagian – bagian yang padat
dipisahkan secara pemusingan dan cairan yang telah jernih dicuci dengan
norit, dikentalkan, didiamkan, kotoran – kotoran organik dibilas dengan
aliran air dan dikeringkan pada suhu 40o – 50o.
|
|
Jenis – jenis
|
:
|
Agar Sailan, dibuat dari Gracilarialichenoides (Graville)
Agar Makasar, dibuat dari Eucheumaspinosum (Ag)
tercampur dengan garam dapur.
Agar Amerika, agar pantai di Pasifik diperoleh dari ganggang Gelidium
cartilagenium, Gelidium amansii, Anhfeltia plicata.
Agar Pantai Atlantik, diperoleh dariGracilaria
confervoides, Hypnea muciformisdan ganggang merah lainnya.
Agar Jepang, dibuat dengan nama Japanese Isinglass, diperoleh
dari Gelidium cartilagenium, dan Gloiopeltis tenax.
Agar Australia, dari Gracilaria confervoidesdan Sphaerococcus
compressus (Ag).
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
2. SACCHAROMYCES SICCUM
|
Nama lain
|
:
|
Ragi kering, Dry yeast
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Saccharomyces cerevisiae (Meyen) atauCandida utilis (Hannegeng)
|
|
Keluarga
|
:
|
Ascomycetes
|
|
Zat berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Vitamin dan putih telur.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Sumber vitamin B komplek dan zat putih telur.
|
|
Bagian yang
Digunakan
|
:
|
Ragi yang diperoleh dari biakan pilihan.
|
|
Cara panen
|
:
|
Ragi yang berasal dari pabrik bir disebut ragi bir
kering, dan apabila telah dihilangkan rasa pahitnya disebut ragi bir kering
tidak pahit.
Ragi yang berasal dari kultur dengan media yang serasi
disebut ragi utama kering.
|
|
Keterangan
|
:
|
10 gram ragi setara dengan 35 kalori; 4,6 gram
protein nabati; 0,2 gram lemak; 3,7 gram hidrat
arang; 11 mg kalsium; 189 mg fosfor anorganik dan 1,8 mg besi.
|
3. SECALE CORNUTUM
|
Nama lain
|
:
|
Sekale kornutum, Gandum Induk, Mother of Rye, Ergot,
Horn Seed.
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Claviseps purpurea *, Secale cereale **
|
|
Keluarga
|
:
|
Hypocreaceae *, Poaceae **
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
v Alkaloida,
terbagi 3 golongan:
1. Ergotamina
(ergotamina, ergotaminina, ergosinina).
2. Ergotoksina
(ergokristina, ergokriptina, ergokornina, ergokristinina, ergo-kriptinina,
ergokomina).
3. Ergobasina,
(ergobasina / ergonivina, ergobasinina, ergonovinina.
v Tiramina,
histamina, ergotionina dan glikokolbetaina.
v Lemak terdiri
dari trioleinat, trioksileinat dan fitosterin, lesitin, ergosterin, asam
sfaselin, manit, trehalosa dan mineral utama asam fosfat.
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
v Kadar alkaloida
jumlah dihitung sebagai ergotoksina tidak
kurang dari 0,2%;
v Kadar
alkaloida yang larut
dalam air dihitung
sebagai ergometrina (ergonovina) tidak kurang dari 0,03%.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Semua alkaloida – alkaloida ini menyebabkan kontraksi
otot polos terutama otot uterus. Jika dosis lebih besar maka juga
menguncupkan otot saluran kemih, usus dan pembuluh darah
|
|
Pemerian
|
:
|
Bau dan rasa tidak enak
|
|
Bagian yang
Digunakan
|
:
|
Sklerotium dari Claviseps purpurea yang
tumbuh dalam buah Secale cereale
|
|
Sediaan
|
:
|
1. Ergometrini
maleas ( FI ) untuk :
- Ergometrini
Compressi (F.N)
- Ergometrini
Injectio (F.N)
2. Ergotamini
Tartras ( FI ) untuk :
- Ergotamini
Injectio (F.N)
- Ergotamini
Compressi (F.N)
- Ergotamini
Solutio (F.N)
- Coffeini
Ergotamini Pulveres (F.N)
3. Secalis
Cornuti Pulvis (FI)
4. Secalis
Cornuti Extractum (FI), untuk Secalis Guttae (F.N)
5. Secalis
Cornuti Tinctura (FI)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam keadaan utuh ditempat sejuk dan kering.
|
4. USNEA
THALLUS
|
Nama lain
|
:
|
Kayu angin, Linchen Dasypogus
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Usnea misaminensis (Vain) Not, Usneadasypoga (Acharius)
atau Usnea sp.
|
|
Keluarga
|
:
|
Usneaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Asam urat, zat pahit, hidrat arang
|
|
Penggunaan
|
:
|
Astringen, obat sakit perut, anti septik
|
|
Pemerian
|
:
|
Bau lemah, rasa pahit
|
|
Bagian yang
Digunakan
|
:
|
Seluruh thallus, berbentuk benang, pada umumnya bulat
memanjang, bercabang – cabang berwarna abu – abu sampai biru kehijauan pucat.
|
BAB II
GETAH,DAMAR, & MALAM
1. Balsamum
peruvianum
2. Balsamum
tolutanum
3. Benzoinum
4. Chrysarobinum
5. Gommi
acaciae
6. Gommi
arabici desenzimatum
7. Myrrha
8. Opium
9. Papainum
10. Tragacantha
1.
BALSAMUM PERUVIANUM
|
Nama lain
|
:
|
Balsam Peru
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Myroxylon pereirae ( Royle )
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama &
Persyaratan kadar
|
:
|
50 % - 60 % sinamein
(campuran benzil bensoat dan bensilsinamat), 20 – 30 % damar.
Asam benzoat, asam sinamat, vanillin dan peruvinol (= nerolidol).
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat gudik, obat luka, obat wasir
dan obat batuk.
|
|
Sediaan
|
:
|
Peruviani unguentum (F.N)
Balsamum papillare (FOI).
|
|
Pemerian
|
:
|
Cairan kental tidak lengket, bebas
dari serat warna coklat tua, lapisan tipis transparan berwarna ciklat
kemerahan, bau khas, enak, rasa pahit dan getir, bau aromatik khas menyerupai
vanilin.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Eksudat kental yang diperoleh dari
batang yang telah dihanguskan dan dilukai.
|
|
Waktu &
cara panen
|
:
|
Mulai umur 5 tahun
sampai 30 tahun atau lebih dapat diambil balsemnya. Pada
permulaan bulan November / Desember batang dipukul - pukul(tanpa
menge-lupaskan kulitnya pada sekeliling-nya dengan meninggalkan sisa yang
utuh.
Kulit yang dipukul-pukul itu akan
retak atau digoreskan irisan – irisan padanya. Setelah 5 – 6 hari,
kulit yang rusak itu dibakar dan seminggu kemudian kulit itupun
lepaslah/dikelupas.
Dari kayunya
keluar cairan ditampung dengan secarik kain yang ditutupkan pda luka jika
kain sudah penuh dengan balsem lalu dicelupkan ke dalam air mendidih, balsam
yang lebih berat akan mengendap dan dipisahkan.
Aliran balsam yang kedua timbul 7
– 10 hari kemudian, ini dikumpulkan seperti di atas.
Setelah itu luka diserut dan
keluarlah aliran balsam yang ketiga. Kulit yang rusak itu akan sembuh
dalam jangka waktu 2 tahun setelah itu dapat diperlakukan seperti
semula.
Ketiga macam balsam yang keluar
itu berturut-turut disebut :
-
Tagauzonte.
-
Balsamo de trapo
- Balsamo de contaripique
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
2. BALSAMUM TOLUTANUM
|
Nama lain
|
:
|
Balsam Tolu
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Myroxylun balsamum ( L )
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama /
persyaratan kadar
|
:
|
Campuran zat-zat serupa damar,
terdiri dari asam sinamat, asam benzoat serta ester dari kedua asam ini;
damar sebanyak 75 – 80%; alkohol dari ester tersebut adalah toluresinotanol;
asam-asam aromatik sebanyak 36%; asam sinamat bebas 12% dan asam benzoat
bebas 8%; minyak atsiri yang amat aromatik sebanyak 1,5 – 3% dan
terdiri atas bensil benzoat, bensilsinamat, filandren dan
farnesol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat batuk dan fiksatif.
|
|
Pemerian
|
:
|
Bau aromatik mirip buah vanilin
rasa aromatik, jika dihangatkan dan ditekan diantara 2 lempeng kaca dan
diperiksa dengan kaca pembesar, tampak hablur asam sinamat.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Balsam yang diperoleh dengan
penorehan batang.
|
|
Cara panen
|
:
|
Dibuat irisan-irisan berbentuk
huruf V yang sedemikian dalam sampai mengenai kayunya. Cairan yang
keluar ditampung dalam cawan-cawan kecil. Isi cawan dikumpulkan kedalam
kantong – kantong yang ditaruh di atas punggung keledai.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
3. BENZOINUM / BENZOE
|
Nama lain
|
:
|
Kemenyan Sumatra
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Styrax benzoin (Dryand),
Styrax paralleloneurus (Perkins)
|
|
Keluarga
|
:
|
Styracaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama /
Persyaratan kadar
|
:
|
Lubanolbenzoat
(=koniferilbenzoat),
1 – bensoresinol (=sumare Sinol),
vanilin, stirol, benzaldehida, bensil -sinamat, fenil-propil Sinamat.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan pengawet (mencegah tengik)
obat batuk, tinctur untuk antiseptikum.
|
|
Pemerian
|
:
|
Massa
keras, rapuh, tersusun atas butiran
agak putik yang terbenam dalam
massa bening berwarna coklat beabuan hingga coklat
kemerahan, bau khas enak, rasa agak getir.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Damar balsamik yang diperoleh
dengan penorehan batang.
|
|
Cara panen
|
:
|
Kemenyan ini keluar akibat
patologis (pada tanaman sendiri tiada saluran damar). Setelah pohon
mencapai umur 6 tahun dibuat luka dekat asal cabang yang terendah.
Cairan yang pertama keluar adalah
yang terbersih, menghasilkan kemenyan yang paling putih, dan bau yang paling
enak. Pembuatan luka dapat diulangi tiap tahun.
|
|
Sediaan
|
:
|
Benzoes
Tinctura
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
4. CHRYSAROBINUM
|
Nama lain
|
:
|
Krisarobin
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Andira Aroraba ( Aquiar )
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Isi /
Syaratan kadar
|
:
|
70% Krisarobin yaitu hasil reduksi
dari asam krisofanat (=Metil dioksi antrakinon)
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat psoriasis, obat
trikhofitosis.
|
|
Pemerian
|
:
|
Serbuk
hablur renik ringan, warna kuning atau coklat kekuningan, tidak berbau, tidak
berasa.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Campuran zat yang diperoleh dengan
penyarian araroba yang terdapat dalam rongga batang. Tepung araroba ini
disebut juga tepung goa.
|
|
Sediaan
|
:
|
Chrysarobini unguentum (Form.nas)
|
5. GUMMI ACACIAE
|
Nama lain
|
:
|
Gom Arab, Acacia, Gummi Mimosae
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Species Acacia antara lain Acacia Senegal (Wild)
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama /
Persyaratan kadar
|
:
|
Arabin, yaitu garam kalium, kalsium
dan magnesium dari asam arabinat yang tersusun atas arabinosa, ramnosa,
galaktosa dan asam aldobionat; enzim dari tipe oksidase.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan penolong pada pembuatan
sediaan obat misalnya suspensi, emulsa, trokisi, basila, pil dan tablet.
|
|
Pemerian
|
:
|
Hampir tidak berbau, rasa tawar
seperti lendir.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Eksudat gom kering yang diperoleh
dari batang dan dahan.
|
|
Cara panen
|
:
|
Gom Arab keluar sendiri dari
retakan-retakan kulit batang dan mengeras di udara. Tanaman yang telah berumur
6 tahun mulai dapat diambil gomnya. Untuk memper-banyak produksi
kadang-kadang kulit batang diiris-iris (dibuat luka).
|
|
Jenis - jenis
|
:
|
1. Gom Arab atau gom
kordofan : mutu -nya terbaik. Dikumpulkan di kordofon Propinsi Sudan. Ada dua
kwalitas yaitu :
Bleached gum berupa butir-butir bulat telur atau potongan bersudut-sudut,
putih atau agak kuning luarnya
retak-retak. ·
Natural gum yang lebih tembus cahaya dan retak-retaknya
tidak sedemikian banyak, warna lebih kuning atau berwarna merah jambu.·
Gom senegal (Gom Afrika Barat),
berasal dari Senegal, daya rekatnya bagus, maka banyak dipakai dalam
industri. Umumnya berupa butir-butir jorong atau bulat dan utuh, atau berupa
potongan-potongan bentuk bumbung yang lurus atau terpilin, jenis yang
terbaik berwarna agak putih (tidak berwarna), tetapi umumnya tampak
kekuningan, kemerahan atau merah coklat.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
|
Keterangan
|
:
|
Lima abad sebelum masehi,
oleh Herodotus sudah ditulis tentang pemakaian gom Arab oleh orang
Mesir purba untuk dipakai sebagai perekat. Hipporates
pada tulisan - tulisannya antara 450 - 350 sebelum
Masehi menyebabkan penggunaan gom arab sebagai bahan obat.
|
6.GUMMI ARABICI DESENZYMATUM
|
Nama lain
|
:
|
Gom Arab bebas enzim
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Species Acacia antara lain Acacia
Senegal(Wild.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama /
Persyaratan kadar
|
:
|
Sama seperti gom Arab hanya tanpa
enzim oksida
|
|
Penggunaan
|
:
|
Zat tambahan
|
|
Pemerian
|
:
|
Lempeng tipis, hampir tidak
berbau, rawa tawar seperti lendir.
|
|
Pembuatan
|
:
|
Bagian gom arab dicampur dengan
1,5 bagian air, campuran dipanaskan dalam aliran uap air selama 1 jam atau
dalam uap air bersuhu 107o selama 30 menit. Campuran
diratakan sebagai lapisan-lapisan tipis pada lempeng kaca, kemudian dikeringkan.
|
7. M Y R R H A
|
Nama lain
|
:
|
Mira
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Species Commiphora antara
lainCommiphora molmol.
|
|
Keluarga
|
:
|
Burseraceae.
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Persyarat kadar
|
:
|
40 – 70 % gom ( galokto –
siloaraban ), 25 – 45 % damar yang berisi fenol-fenol
(Heraboresam, herabomirol, mirolol). Asam-asam
damar 3 – 10 %, minyak atsiri (mirol dan mirenol) berisi pinen, limonen,
herabolen, egenol, kresol, sinamilaldehid dan kuminaldehid; mineral, zat
pahit, asam semut, asam cuka dan asam mirol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Untuk pembuatan dupa dan
parfum. Tinctura mira untuk obat kumur.
|
|
Pemerian
|
:
|
Bau aromatik enak, rasa pahit dan
getir. Jika digerus dengan air, terbentuk emulsa berwarna kuning.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Damar gom minyak yang diperoleh
dari batang.
|
|
Cara panen
|
:
|
Batang-batang dilukai kulitnya,
kulit ini berisi kelenjar schisogen yang mengandung damar (harsa) warna putih
kekuningan.
Pada pengeringan warna berubah
menjadi coklat kekuningan sampai coklat kemerahan. Ada pula yang keluar sendiri
dari retakan-retakan kulit batang.
|
|
Jenis - jenis
|
:
|
Mira Somali (Mulmul) diperoleh
dari C.Molmol.
Mira Arab diperoleh C. abyssinica.
Mira arab tidak searomatik Mira Somali.
|
|
Sediaan
|
:
|
Tinctur myrrhae (FI) untuk
Colutorium adstringens (Form.nas)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
8. O P I U M
|
Nama lain
|
:
|
Opium mentah, candu, Thebaicum,
Meconium
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Papaver Somniferum (L).
|
|
Keluarga
|
:
|
Papaveraceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Alkaloida-alkaloida morfina,
narkotina, kodeina,tebain .papaverina dan narseina.
Alkaloida-alkaloida ini terikat apada asam sulfat, asam laktat dan asam
mekonat. Zat putih telur, gula, malam, lemak, lendir, garam sulfat dan
fosfat dari logam kalsium dan magnesium.
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
Kadar morfina tidak kurang dari
10,0 % (dihitung sebagai morfin anhidrat).
|
|
Penggunaan
|
:
|
Pengobatan terhadap gejala -
gejala mencret dan sebagai sudorifika, narkotikum.
|
|
Pemerian
|
:
|
Masa padat, coklat, bau khas kuat
rasa khas sangat pahit.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Getah kering yang diperoleh dengan
penorehan buah tua tetapi belum masak.
|
|
Cara panen
|
:
|
Beberapa hari setelah daun mahkota
gugur, dan buah menjadi tua, pada buah ditorehkan garis-garis mendatar, tegak
lurus atau berpilin seperti kumparan. Getah yang keluar dibiarkan mengering
24 jam kemudian dikupas dengan pisau tumpul. Umumnya sebagian epidermis buah
ikut terkupas dan merupakan 6–10 % opium. Buah candu hanya menghasilkan
getah 1 kali. Ditempat yang amat panas iklimnya penorehan dapat diulangi 2-3
kali. Jika udara panas dan kering, getahnya yang terkumpul sedikit dan
kental. Jika udara lembab, hasilnya lebih banyak tetapi kadar airnya juga
lebih tinggi.
|
|
Jenis - jenis
|
:
|
1. Opium Turki disebut juga Opium
Smira, Opium Asia kecil, Opium Konstatinopel. Luarnya keras, sebelah dalam
lunak, plastik coklat kemerahan. Untuk mencegah melengketnya satu sama lain,
sebelah luar ditempeli sisa-sisa daun candu dari tanaman Rumex.
Bau sangat khas dan pahit.
2. Opium Masedonia (Opium
Saloniki) berasal dari Papapaver Somniferum var album dan
jenis yang abu-abu-ungu. Kadar morfina tinggi (13-17%) kodeina 0,464%,
narseina 0,025%.
3. Opium Iran (Opium Persia),
getah opium yang terkumpul dicampur dengan gom sampai sama rata,
dipotong bentuk batu bata, dijemur, dibungkus kertas
merah (jarang kertas putih) dan diikat dengan
tali merah atau kuning. Kadar air lebih kecil dari opium Turki,
bau apek rasa sangat pahit.
4. Opium India, kadar morfina
rendah, kadar narseina lebih tinggi dari kadar morfina, warna coklat tua atau
kehitaman jika masih menyerupai pasta.
5. Opium Tiongkok, berupa
bulat pipih,dibungkus kertas putih.
6. Opium Mesir, mutu rendah yang
terbaik hanya berisi 6-7% morfina, sering dipalsukan dengan pasir, abu,
biji-biji tanaman, sari buah candu, gom arab, tragakan, jadam,
potongan-potongan besi.
|
|
Sediaan
|
:
|
1. Opii extractum (F.I)
2.
Opii pulvis (F.I), untu dibuat :
- Bismuthi opii pulveres (F.N)
-
Opii pulvis compositus (F.I), untuk dibuat Acidi acetyl salicylici Camphorae opii Compressi (F.N),
Acidi Acetyl salicy opii Pulveres I, II, III (F.N)
3.
Opii compositi compressi.
4.
Opii Tinctura (F.I), dibuat untuk Benzoici Opii Tinctura (F.N)
5.
Opii Tinctura Aromatica (F.I)
6.
Opialum
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya ; dalam lemari yang terkunci karena obat narkotik.
|
|
Keterangan
|
:
|
Opium dianggap bermutu rendah jika
:
-
Warna kehitam-hitaman.
-
Rasa manis, kurang pahit dan agak memualkan
-
Konsistensi lunak seperti lemak.
-
Jika dipotong, halus atau berisi benda asing.
-
Tidak memberi warna coklat tua pada ludah.
-
Tidak membentuk cairan kental dengan air.
-
Tidak meninggalkan bekas yang sama rata gelap setelah digoreskan pada kertas.
|
9. PA PAINUM
|
Nama lain
|
:
|
Papaina
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Carica
papaya (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Caricaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Enzima proteolitik
|
|
Penggunaan
|
:
|
Membantu pencernaan
zat putih telur, dan diberikan dalam bentuk serbuk,
pil, tablet, eliksir.
|
|
Pemerian
|
:
|
Putih atau putih kelabu, bau khas,
rasa lemah mirip pepsin, sangat mudah terurai.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Getah buah mentah / hijau dan
getah daun.
|
|
Cara panen
|
:
|
Dibuat pengendapan getah segar
dengan etanol 95% kemudian dilarutkan dalam air dan diendaplan kembali dengan
penambahan etanol 95% dan dikeringkan.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
10. TR AGACANTHA
|
Nama lain
|
:
|
Tragakan
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Astragalus
gummifer
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat berkhasiat
utama /
Persyaratan kadar
|
:
|
Zat lendir yang pada hidrolisa
menghasilkan arabinosa, metil pentosa, galaktosa dan asamgalturonat.
Amylum 3% dan abu yang mengandung
kalium, calsium, Mg, Asam phosphat bagian yang tidak larut dalam air disebut
basorin.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Untuk membuat emulsa, gudir,
perekat pil dan trokhisi, juga untuk pelicin alat-alat kedokteran tertentu.
|
|
Bagian yang
Digunakan
|
:
|
Eksudat gom kering diperoleh
dengan menoreh batang.
|
|
Sediaan
|
:
|
Pulvis gummosus (FOI)
Confectio Barii Sulfatis et usum internum (FOI)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
BAB III
PENGELOLAHAN BAN NABATI
1. Aloe
2. Camphora
3. Carbo
adsorbens
4. Catechu
5. Colophonium
6. Gallae
7. Glycyrrihizae
succus
8. Ichthammolum
9. Natrii
alginas
10. Pix
carbonis
1.ALOE
|
Nama lain
|
:
|
Jadam, Aloes.
|
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Bermacam-macam jenis Aloe :
Aloe perryi (Bakar)
Aloe barbadensis (Miller)
Aloe ferox (Miller)
Aloe africana (Miller)
Aloe spicata (Baker)
|
|
|
Keluarga
|
:
|
Liliaceae
|
|
|
Zat berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Damar, aloin, air dan abu. Sifat
Purgatif disebabkan oleh 3 pentosida yaitu barbaloin (=aloin),
isobarbaloin dan betabarbaloin. Hidrolisa dari barbaloin antara lain
menghasilkan aloe emodin dan d-arabinosa.
|
|
|
Penggunaan
|
:
|
Pencahar
|
|
|
Pemerian
|
:
|
Semua jenis jadam berasa sangat
pahit dan menimbulkan rasa mual.
|
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Cairan yang keluar dari potongan
daun segar.
|
|
|
Jenis –
jenis, cara panen dan perbedaannya
|
:
|
1. Jadam Curacoa diperoleh
dari Aloebarbadensis, Aloe vera, Aloe vulgaris.
Batang sangat pendek dan
mengayu, bunga kuning terang. Pada permulaan musim
semi, daun - daun dipotong pada pangkalnya, diletakkan miring
dalam lubang bentuk V. Cairan yang
keluar ditampung dalam tong,
dibiarkan menguap di udara atau
direbus dalam panci tembaga sampai kental, dimasukkan
cetakan dan dibiarkan menjadi keras.
2. Jadam Cape diperoleh
dari Aloe ferox; Aloe africana , Aloe
Spicata (=aloe eru varcernuta). Batang tinggi seperti pohon
sampai 5 meter, daun - daun sebanyak 30-50 helai, bunga putih.
Daun yang telah dipotong ditampung cairannya dalam kanvas atau kulit
kambing. Cairan ini kemudian dikumpulkan dalam drum atau kaleng,
direbus selama 4 - 5 jam dengan dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan menjadi
keras.
3. Jadam Sekotrin,
Massa yang licin, mengkilap warna hitam kemerahan
sampai hitam kecoklatan kadang - kadang lunak. Mudah dipatahkan,
patahan berbentuk kerang dengan tepi yang tajam, jadam yang segar disimpan
lama, bau mirip campuran putik krokus dan mira.
|
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
|
2. CAMPHORA
|
Nama lain
|
:
|
Kamfer
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Cinnamomum camphora (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Lauraceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Kamfer ( C12 H16 O
)
|
|
Penggunaan
|
:
|
Karminativa, obat kejang, obat
gatal, obat encok, anti iritansia.
|
|
Pemerian
|
:
|
Hablur butir atau massa hablur
tidak berwarna atau putih, bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik.
|
|
Cara panen
|
:
|
Potongan akar, batang dan cabang
dialiri uap air, uap yang berisi minyak ditampung dalam kamar pendingin yang
air pendinginnya mengalir dari atas kebawah melewati dinding kamar, kamfer
menempel disebelah atas dan sebelah bawah
terdapat minyak dan air. Minyak disaring untuk memisahkan
kamfer yang ada disitu. Kamfer yang diperoleh
masih kotor berwarna agak jambon dan
lunak. Untuk pemurniannya dicampur kapur sebanyak 1/5
bobotnya dipanaskan dalam periuk besi untuk membuang air dan minyak atsiri
(suhu 100o) setelah itu suhu dinaikkan sampai 175o –
200o untuk mensublimasikan kamfernya.
|
|
Sediaan
|
:
|
-
Lotio Kummerfeldi (Form.nas)
- Solutio
Camphora spirituosa (F.N)
- Tabulae
Acidi acetylosalicylici compositum (FOI)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
3. CARBO ADSORBENS
|
Nama lain
|
:
|
Karbo adsorben, arang penyerap.
|
|
Ketentuan
|
:
|
Arang yang dibuat dari bahan
tumbuh-tumbuhan tertentu, telah diaktifkan untuk mempertinggi daya serap.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Antidota
|
|
Pemerian
|
:
|
Serbuk sangat halus, bebas dari
butiran, warna hitam, tidak berbau, tidak berasa.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
4. CATECHU
|
Nama lain
|
:
|
Gambir
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Uncaria
Gambier (Hunter Roxb)
|
|
Keluarga
|
:
|
Rubiaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
25–50% asam katekutanat, 2-8%
isokatekin dan akakatekin, kuersetin, merah kateku.
|
|
Pemerian
|
:
|
Tidak berbau, rasa mula-mula pahit
dan rasa kelat-sepat, kemudian agak manis.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Sari air kering yang diperoleh
dari daun dan ranting muda.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
5. COLOPHONIUM
|
Nama lain
|
:
|
Gondorukem, Resina, Rosin.
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Beberapa spieces Pinus.
|
|
Keluarga
|
:
|
Pinaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Isomir dan modifikasi dari
anhidrat asam abietat, termasuk golongan ini adalah asam primarat, asam
sapinat.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan salep dan pleister,
berkhasiat mencegah oksidasi dari lemak, maka berguna sebagai bahan pengawet
salep.
|
|
Pemerian
|
:
|
Masa jernih seperti kaca, warna
kuning pucat atau kuning kecoklatan, bersudut-sudut, rapuh mudah lengket satu
dengan lainnya, bau dan rasa lemah, mirip ter.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Sisa yang diperoleh pada
penyulingan minyak atsiri dari damar minyak.
|
|
Jenis - jenis
|
:
|
1. Gondorukem gom,
sisa dari minyak terpentin yang disuling minyak atsiri, bubuknya berwarna
putih, tidak lunak 50 – 70o
2. Gondorukem
kayu, diperoleh dari kayu pinus secara penyulingan, penyarian atau kedua
cara ini bersama-sama, bubuknya berwarna kekuning-kuningan, bagian yang tidak
tersabunkan lebih banyak dari pada gondorukem gom, titik lunak 53 – 55o
|
|
Sediaan
|
:
|
Solutio Mastichis compositus (FOI)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
6. GALLAE
|
Nama lain
|
:
|
Jenitri
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Quercus
infectoria (Oliver)
|
|
Keluarga
|
:
|
Fagaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Asam penyamak 50 – 75
%, asam galat 2 – 4 %, damar, pati,
kalsium oksalat
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat wasir (sebagai salep), bagian
dari jamu singset.
|
|
Pemerian
|
:
|
Bau lemah, rasa sangat kelat dan
agar manis.
|
|
Cara panen
|
:
|
Serangga
Cynips tinctoria (keluarga Cynipidae) menaruh
telur – telurnya pada pucuk-pucuk dan batang-batang muda, larva yang keluar
dari telur tersbut mengeluarkan cairan berisi enzima yang dapat merubah
pati yang terdapat dalam sel-sel disekitar
larva tersebut menjadi gula, perubahan
dari pati kegula ini, makin meningkat dan
merangsang sel-sel jaringan yang bulat tengahnya berongga (karena dimakan
larva tersebut). Jenitri yang baik diperoleh dari jaringan yang belum
ditinggalkan serangganya, berat dan tergantung warnanya dinamakan
jenitri biru, hijau atau hitam. Jika telah ditinggalkan oleh serangganya,
ringan, lebih menyerupai bunga karang dan berwarna pucat, disebut
jenitri putih dan nilainya rendah.
|
|
Sediaan
|
:
|
Acidum Tannicum (F.I)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
dalam wadah tertutup baik
|
7. GLYCYRRHIZAE SUCCUS
|
Nama lain
|
:
|
Sari akar manis, Succus
Liquiritiae.
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Glycyrrhiza
glabra varietas glandulifera
|
|
Keluarga
|
:
|
Papilionaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Gliserizin sampai 15 %, gula,
lendir zat putih telur, air, zat yang dapat disari 49% dan yang tidak
dapat larut dalam air 5%.
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
Kadar glizerin tidak kurang 10%
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat batuk
|
|
Pemerian
|
:
|
Batang berbentuk silinder/bongkah
besar, licin agak mengkilap warna hitam, coklat tua, atau serbuk
berwarna coklat, bau khas lemah, rasa manis khas.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Akar yang masih segar disari
dengan air mendidih, sari diuapkan dan dikeringkan hingga bebas air.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup
baik.
|
8. Ichtamolum
|
Nama lain
|
:
|
Ichtamol, Ichthyol
|
|
Asal
|
:
|
Garam amonium asam sulfonat yang
diperoleh dari batuan bitumen, bercampur dengan ammonium sulfat dan air.
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Senyawa belerang, amonium sulfat
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
Kadar belerang organik tidak
kurang dari 10,5% dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, kadar
belerang dalam bentuk sulfat tidak lebih dari 25% dari kadar belerang jumlah.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Antiseptika lemah, obat batuk
|
|
Pemerian
|
:
|
Cairan kental, warna hampir hitam
berbau khas.
|
|
Sediaan
|
:
|
Solutio Ichtammoli Aetheris (Form.Ind.)
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
9. NATRII ALGINAS
|
Nama lain
|
:
|
Natrium
Alginat
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Nacrocystis
pyrifera (Turn.),
Laminaria sacharina (L.) Laminaria
digitata (L.) Nereocystis luetkeana (Mers.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Lessoniaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Garam natrium dari asam alginat
(suatu asam poliuronat)
|
|
Penggunaan
|
:
|
Emulgator
|
|
Pemerian
|
:
|
Serbuk halus atau kasar, warna
putih kekuningan, hampir tidak berbau, hampir tidak berasa.
|
|
Pembuatan
|
:
|
Merupakan karbohidrat yang dimurni-kan
diperoleh dengan penyarian ganggang coklat menggunakan alkali encer, sebagian
besar dari garam natrium dari asam alginat
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
10. PIX LIQUIDA
|
Nama lain
|
:
|
Ter Kayu
|
|
Tanaman asal
|
:
|
Dari keluarga Pinaceae
|
|
Zat
berkhasiat
utama / Isi
|
:
|
Hidrokarbon(benzol, toluol, silol,
stirol, naftalin, parafin, terpen, politerpen), furfurol, metilfurfuran,
dimetilfurfuran, fenol kresol, pirokatekin, guayakol dan pirogalol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Obat eksim menahun dan obat batuk
|
|
Pemerian
|
:
|
Masa kental, lebih berat dari air,
warna coklat tua hampir hitam bau khas, rasa khas dan empireumatik
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Masa kental yang diperoleh dari
penyulingan kering kayu.
|
BAB IV
SIMPLISIA DARI HEWAN
1. Adeps lanae
2. Adeps suillus
3. Cera alba
4. Cera flava
5. Cetaceum
6. Gelatinum
7. Mel depuratum
8. Thyroidum
1. ADEPS
LANAE
|
Nama Sinonim
|
:
|
Lemak bulu domba anhydrous lanolin, Wool FAT, Lemak
bulu
|
|
Nama hewan
|
:
|
Ovis Aries (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Bovidae
|
|
Zat
berkhasiat Utama/Isi
|
:
|
Ester-ester lemak dengan kolesterol, oksikolesterol,
gamma-lanosterol, lano-sterol dihidrolanosterol dan agnosterol.
Adapun asam lemaknya adalah asam palmitat, asam
miristinat, asam lano-palmitat, asam lanoserat, asam serotat dan asam
karnaubat, alkohol-alkohol, setil -alkohol dan karnaubiealkohol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Sebagai salep, sabun, pasta, pil dan serbuk.
|
|
Sediaan
|
:
|
- Aethylis
Aminobenzoatis Tannini Unguentum (Form. Nas).
- Bacitracini
Neomycini Polymyxini unguentum (Form. Nas).
- Chloramphenicoli
unguentum (Form. Nas).
- Gamexani
cremor (Form. Nas).
- Hydrocortini
unguentum (Form. Nas).
- Ichtammoli
unguentum (Form. Nas).
- Methylis
Salysilatis unguentum (Form. Nas).
- Tetracyclini
Hydrocloridi unguentum (Form. Nas).
|
|
Pemerian
|
:
|
Zat serupa lamak, liat, likat warna kuning muda atau
kuning pucat, agak tembus cahaya bau lemah dan khas.
|
|
Bagian yang
diambil
|
:
|
Lemak yang dimurnikan dari bulu domba.
|
|
Pembuatan
|
:
|
Pada bulu domba terdapat 10-50 % lemak yang merupakan
selaput luar bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak
tersebut. Pada air cucian ditambah asam sulfat dan magma berlemak yang
terpisah diambil, magma diperas panas-panas untuk memisahkan kotoran-kotoran.
Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi, jika masih berisi
asam lemak bebas.
Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung yaitu
secara disari dengan pelarut organik.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya atau
ditempat sejuk.
|
2. ADEPS SUILLUS
|
Nama sinonim
|
:
|
Lemak babi, Lard.
|
|
Nama hewan
asal
|
:
|
Sus scrofa (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Suidae
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan salap, emplastrum
|
|
Sediaan
|
:
|
Emplastrum Plumbi Oxydi.
|
|
Pemerian
|
:
|
Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak
tengik, jika dileburkan menjadi cairan jernih dan kemudian dibiarkan, tidak
terpisah air.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Lemak dari rongga perut.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
3. CERA ALBA
|
Nama Sinonim
|
:
|
Malam putih, White Bees Wax.
|
|
Nama hewan
|
:
|
Apis Mellifera (L.) dan species lain.
|
|
Keluarga
|
:
|
Apidae
|
|
Zat berkhasiat
Utama/Isi
|
:
|
Mirisin (Mirisilpalmitat), terdapat pula asam
serotinat, serasin (campuran parafin), asam melisinat, seril-alkohol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan salap
|
|
Sediaan
|
:
|
Methylis Salicylatis unguentum (F.N), Unguentum Leniens
|
|
Pemerian
|
:
|
Zat pada lapisan tipis bening warna putih kekuningan,
bau lemah.
|
|
Bagian yang
digunakan
|
:
|
Malam dari sarang yang telah dibersihkan dan yang telah
diputihkan.
|
|
Cara
memperoleh
|
:
|
Dulu diputihkan secara dijemur dan bentuk pita-pita
tipis. Sekarang dioksidir dengan hidrogenperosida, kalium permanganat atau
benzoil-peroksida.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
4. CERA FLAVA
|
Nama Sinonim
|
:
|
Malam kuning, Yellow Bees wax, yellow wax, bees
wax
|
|
Nama hewan
asal
|
:
|
Apis Mellifera (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Apidae
|
|
Zat
berkhasiat Utama/Isi
|
:
|
Mirisin (=Mirisilpalmitat), serin atau asam serotinat,
asam melisinat, mirisil-alkohol, hidrokarbon heptakosan dan hentrakontan.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan salep.
|
|
Sediaan
|
:
|
Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi (FOI)
|
|
Pemerian
|
:
|
Zat padat, jika dingin agak rapuh, jika hangat enjadi
elastis, bekas patahan buram dan berbutir warna coklat kekuningan, bau enak
seperti madu.
|
|
Bagian yang
diambil
|
:
|
Malam yang telah dibersihkan dari sarang apis
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
5. CETACEUM
|
Nama Sinonim
|
:
|
Setaseum, Spermaseti
|
|
Nama hewan
asal
|
:
|
Physeter
macrosephallus
Physeter catodon (L.) dan Hyperoodon
rostratus (Miller)
|
|
Keluarga
|
:
|
Physeteridae
|
|
Zat
berkhasiat Utama/isi
|
:
|
Setin ( = setilpalmitat ), setilstearat, setiloleat,
setilaurat, setilmiristinat, dan setil alcohol.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan salap
|
|
Sediaan
|
:
|
Unguentum Leniens (Form.
Nas).
|
|
Pemerian
|
:
|
Massa hablur bening, licin, warna putih mutiara, bau
dan rasa lemah.
|
|
Bagian yang
diambil
|
:
|
Malam padat murni yang diperoleh dari minyak lemak yang
terdapat pada kepala, lemak dan badan ikan.
|
|
Cara
memperoleh
|
:
|
Binatang menyusui ini kepalanya besar, bagian atas
kepala berisi cairan yang setelah binatangnya mati, menjadi padat putih
seperti bunga karang, merupakan campuran setaseum dan minyak lemak. Dengan
perasan, pencucian dengan soda dan lain sebagainya diperoleh setaseum murni.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
6. GELATINUM
|
Nama Sinonim
|
:
|
Gelatina
|
|
Zat
berkhasiat utama
|
:
|
Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam
glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin
dan histidin.
|
|
Penggunaan
|
:
|
Bahan kapsul, salep, cairan transfusi.
|
|
Keterangan
|
:
|
Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan
kalogen.
Ada dua macam tipe gelatina yaitu :
Type A dengan titik iso-electric pada pH 7-9, Type B
dengan titik iso-electric pada pH 4,7-5,0
Kwalitas dan sifat-sifat gelatina ditetapkan oleh
perbandingan antara glutina dan khondrina yang terdapat padanya.
Gelatina makanan dapat dibuat dari 3 sumber utama,
yaitu : tulang-tulang yang sudah bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan
kulit sapi muda.
Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan
garam kalsium yang larut dalam Osein.
Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur,
memberikan kolagen kotor yang setelah dimurnikan pada pH 5 –
6 menghasilkan gelatin tipe B.
Kulit babi yang diolah dengan asam klorida dan disari
pada pH 3,5 – 5 akan menghasilkan lemak dan gelatin tipe A.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik.
|
7. MEL DEPURATUM
|
Nama Sinonim
|
:
|
Madu murni
|
|
Nama hewan
asal
|
:
|
Apis mellifera (L.)
|
|
Keluarga
|
:
|
Apidae
|
|
Zat
berkhasiat Utama/Isi
|
:
|
Gula invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri
aromatik, asam semut (sedikit)
|
|
Penggunaan
|
:
|
Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna,
reduktor dalam sediaan-sediaan ferro.
|
|
Pemerian
|
:
|
Cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning muda
sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau enak khas, jika dipanaskan
diatas penangas air bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah.
|
|
Bagian yang
diambil
|
:
|
Madu
|
|
Cara
memperoleh
|
:
|
Madu yang diperoleh dari sarang apis ini, dimurnikan
dengan pemanasan dibawah suhu 800, didiamkan, kotoran yang
mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga
bobot per ml memenuhi persyaratan.
|
|
Jenis-jenis
|
:
|
Di Mesir dan dari apis fasciata, di Senegel dari apis
adamsonii di Afrika dari apis caffra dan apis scutella.
Di Madagaskar dari apis unicolor. Di India dari apis
dorsata (apis indicata = apis florea).
Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan
tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan memberika madu
yang paling jernih.
Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang belum
perbah terbuka.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup baik
|
8. THYROIDUM
|
Nama Sinonim
|
:
|
Tiroida
|
|
Nama hewan
asal
|
:
|
Serbuk kering dari kelenjar tiroid binatang menyusui,
telah dibersihkan dari jaringan pengikat dan lemak.
|
|
Zat
berkhasiat/isi
|
:
|
Tiroksin, triyodotironin, diyodotirosin, Mono yodo
tirosin.
|
|
Persyaratan
kadar
|
:
|
Kadar yodium yang terikat sebagai senyawa organik tidak
kurang dari 0,17 % dan tidak
lebih dari 0,20 %
|
|
Penggunaan
|
:
|
Pengobatan terhadap hipotiroidisme (kerdil dan
myxoedema).
|
|
Sediaan
|
:
|
Thyroidi Compressi – F.I.
|
|
Merian
|
:
|
Serbuk warna kekuningan hingga coklat, bau lemah, mirip
bau daging rasa asin.
|
|
Penyimpanan
|
:
|
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar